Sabtu, 07 Januari 2012

Profesi Programmer


Programmer adalah Profesi yang menulis program dengan bahasa pemrograman seperti Php, Java, C, C++, Delphi, dan lain-lain. Programming adalah kemampuan dasar yang wajib dimiliki seorang programmer dan mahasiswa computing. Dalam IEEE Computing 2005, kemampuan coding dan mengembangkan software menjadi titik sentral, yang disentuh semua jurusan computing, baik itu Computer Science (CS), Software Engineering (SE), Information System (IS), Information Technology (IT) ataupun Computer Engineering (CE).

Database Programmer adalah profesi yang membuat, memanipulasi, menghapus, maupun memelihara database itu sendiri dengan menggunakan pemograman database seperti MySQL, Postgre SQL, dll.

Web Programmer adalah profesi yang membuat suatu web, situs yang mana agar bisa di upload dan dapat ditampilkan melalui internet seperti situs facebook, yang dibuat dengan bahasa pemrograman Php.

Multimedia Programmer adalah profesi yang membuat suatu media multimedia dengan tampilan yang di dalamnya dapat berupa teks, gambar, suara, audio/video, dll, bentuk nya hampir bisa seperti web atau situ You Tube yang terdapay video di dalamnya.

Dalam berprofesi sebagai programmer terdapat kode etik , menurut berbagai sumber yang saya dapat ada beberapa yang harus diperhatikan, yaitu :

  1. Seorang Programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan malware kepada pihak manapun.
  2. Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode atau hak cipta orange lain tanpa izin yang berlaku.
  3. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
  4. Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk mengambil keunutungan dalam menaikkan status.
  5. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja dalam pengembangan suatu proyek.
  6. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
  7. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.

DAMPAK GAYA HIDUP MODERN

Berbicara mengenai dampak dalam kehidupan kita pasti ada namanya dampak positif dan negative, arus modernisasi memang memberikan perubahan yang cukup drastis dalam kehidupan kita. Dampak positif seperti diperolehnya kemudahan dalam berbagai bidang, diantaranya bidang komunikasi dan transportasi, namun disisi lain ternyata melahirkan dampak yang kurang menguntungkan bagi kehidupan kita. Yaitu dengan menggejalanya berbagai problem yang semakin komplek, baik bersifat pribadi maupun social.

Manusia modern telah terpedaya oleh produk pemikirannya sendiri, karna kurang mampu mengontrol efek sampingnya, yaitu rusaknya lingkungan yang memporak-porandakan kenyamanan hidupnya sendiri.

Kehidupan yang terlalu berorientasi kepada kemajuan dalam bidang material kebutuhan biologis telah menelantarkan supra empiris manusia, sehingga terjadi kemiskinan rohaniah dalam diri manusia itu sendiri. Dan kondisi seperti inilah yang sangat kondusif berkembangnya masalah-masalah pribadi dan social yang diekspresikan dalam kondisi psikologis yang tidak nyaman, seperti mengalami stress, penyimpangan moral, atau pelanggaran terhadap nilai-nilai. Bagaimana mungkin hal ini tidak bisa terjadi rohaniah manusia yang fungsi cukup besar dalam kedamaian dunia ini sudah sangat rendah katakana saja sudah semakin menghilang.

Banyak dilakukan penelitian terhadap masyarakat barat, dan hasil tersebut menyatakan bahwa akibat dari gaya hidup modern seperti dinegara industry adalah banyaknya muncul problem social dan personal yang cukup komplek, problema tersebut seperti :

1.      Mengalami ketegangan fisik dan psikis
2.      Kehidupan yang serba rumit
3.      Kecemasan terhadap masa depan
4.      Hubungan antar individu yang semakin tidak manusiawi lagi
5.      Rasa terisolir baik dari keluarga maupun masyarakat sekitar
6.      Hubungan keluarga renggang atau tidak harmonis
7.      Terjadinya penyimpangan moral dan system
8.      Hilangnya identitas diri

Itulah sebagian kecil dari dampak kehidupan modern pada saat ini, terlihat bahwa masalah moral saat ini sangat banyak menyita perhatian, terutama dari kalangan orang tua, pendidik, pemuka agama, dan pemuka masyarakat.

Dan keluhan ini tidak henti-hentinya kita dengar hingga saat ini, dimana-mana dekadensi moral semakin menjadi-jadi, tidak hanya dikota-kota besar tetapi juga dikota-kota kecil, bahkan di desa-desa terpencil, dan situasi ini jika tidak ada tindakan presentif besar kemungkinan kedepannya akan lebih buruk, apalagi semakin diperparah dengan arus urbanisasi.

Arus urbanisasi memang banyak dilaksanakan di Negara-negara berkembang seperti di Negara kita yang dimotivasi dengan niat untuk “mengadu nasib” ketimbang memenuhi kebutuhan pekerjaan, dan tidak mengherankan lagi masalah pengangguran dan tingginya angka kemiskinan di Negara kita yang saat ini menjadi masalah serius yang dikategorikan sebagai Negara yang sedang berkembang.

Disamping itu masalah pemukiman yang ditandai dengan menjamurnya pendirian rumah gubuk yang illegal, bahkan tidak memiliki tempat tinggal dan bahkan lebih menyedihkan bahwa Bank Dunia memperkirakan setiap tahunnya tidak kurang dari 5 juta anak yang meninggal akibat kondisi lingkungannya yang semakin buruk. Kondisi seperti diatas menjadi sumber pemicu malapetaka kehidupan, terutama yang menyangkut masalah psikilogis seperti “maladjustment” dan “Pathologic”. Seperti yang dikemukakan bahwa gangguan jiwa adalah gambaran khas dari sebuah kota metropolitan yang diperkirakan setiap tahunnya akan meningkat. Itulah gambaran yang boleh dikatakan sedang terjadi atau yang akan terjadi akibat dampak dari gaya hidup modern saat ini dapat kita lihat dan kita rasakan.

Jumat, 06 Januari 2012

Runtuhnya Jembatan Kukar


Jembatan Kukar adalah infrastruktur yang dibangun untuk menghubungkan antara Kota Tenggarong dengan Kecamatan Tenggarong yang menuju Kota Samarinda. Dengan dibangunnya jembatan ini diharapkan dapat memudahkan warga sekitar untuk melaksanakan aktivitasnya. Proyek jembatan ini mulai dibangun pada tahun 1995 dan selesai pada tahun 2001 yang pada saat itu proyeknya diberikan pada PT Hutama Karya.

Pada hari sabtu, tanggal 26 bulan November 2011, sekitar pukul 15.30 WIB, warga Tenggarong seketika terhentak sekaligus panik dikarenakan jembatan sepanjang 720 meter yang menjadi kebanggaan masyarakat Kutai itu ambruk.

Kejadian ini berlansung ketika lalu lintas diatas jembatan itu sedang ramai, sehingga ada beberapa kendaraan yang meluncur bebas ke sungai Mahakam yang kedalamannya sekitar 10-50 meter, dan beberapa diantaranya terperangkap dalam rangka jembatan   di permukaan atau di dasar sungai.

Diduga kelebihan beban adalah masalah utama penyebab runtuhnya jembatan yang menjadi icon Kota Tenggarong tersebut. Pasalnya, lalu lintas diatas jembatan tidak terawasi dengan baik.

Hingga saat ini Polres Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur telah menahan tiga tersangka terkait runtuhnya Jembatan Kutai Kartanegara. Ketiga tersangkan ini adalah Setiono, Yoyo Suriana dan M. Syahrial Fahrurrozi. Dimana Setiono dan Yoyo Suriana adalah sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) di Dinas PU Kukar. Sedangkan MSF adalah petinggi PT Bukaka Teknik Utama sebagai kontraktor pemeliharaan jembatan.


Kasus Bentrokan Mesuji

Mungkin ada diantara kita yang masih belum tau apa sih yang terjadi di Mesuji ? sehingga begitu menggemparkan, hampir setiap jam di media massa menampilkan berita terkait Mesuji. Mesuji adalah Bentrokan di Mesuji. Peristiwa bentrokan maut antara warga dengan petugas keamanan PT Sumber Wangi Alam (SWA) di Desa Sungai Sodong, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan tersebut terjadi Kamis (21/04/2011). Bentrokan di Mesuji ini menyebabkan tujuh orang tewas yaitu 3 orang dari warga dan 4 orang dari pihak perusahaan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan dipicu oleh masalah lahan perkebunan. Konflik yang selama ini terpendam kemudian memuncak saat tersiar kabar bahwa dua orang warga Sungai Sodong, tewas dianiyaya oleh orang bayaran PT. SWA yang disewa untuk menduduki lahan yang selama ini menjadi sengketa dengan warga. Warga yang marah kemudian pada Kamis (21/04/2011) menyerang ke PT. SWA, dengan membawa beragam senjata tajam dan senjata api rakitan.

Selain itu, kepolisian juga telah menetapkan lima tenaga satuan pamswakarsa dari PT SWA sebagai tersangka karena dinilai bertanggung jawab atas meninggalnya dua warga di Desa Sodong, Provinsi Sumatera Selatan, yaitu Saktu Macan dan Indra Syafei. Kelima orang tersebut adalah Heri Supriansyah bin Syafei (26), Muhamad Idrus alias Maus bin Jauhari (23), Supriyanto bin Yanto Suharto (22), M Ridwan alias Duwan bin Risman (28), dan Tarjo bin Daryo.

Saat ini, kelimanya telah ditahan sejak April 2011. Mereka berlima juga diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap Saktu Macan dan Indra Syafei. Leher Indra dikatakan digorok oleh Heri dan Ridwan. Sesuai dengan salah satu rekomendasi awal, para tersangka tersebut akan mendapatkan bantuan hukum agar prosesnya berjalan dengan adil. Sementara itu, para saksi pelapor dan korban juga akan mendapatkan perlindungan.